Minggu, 05 November 2023

Melakukan yang Termudah

Kemudahan yang didapatkan saat ini, entah itu badan yang sehat, keluarga dan teman-teman yang baik, finansial yang cukup, salah satunya mungkin dari amal ibadah yang kita lakukan.

Juga, ketika ada masalah, solusi utamanya adalah  lebih mendekatkan diri ke Allah, dengan ibadah-ibadah.

Tentu saja ibadah wajib seperti sholat wajib, puasa ramadhan, dan zakat perlu kita lakukan. 
Namun, bila kita ingin 'lebih', ada banyak sekali ibadah shunnah yang bisa kita jalankan.

Beberapa di antaranya adalah sholat tahajud, puasa shunah, sholat dhuha, tilawah, infaq, dan dzikir.

Sebagai manusia, rasanya kadang kala maruk, ingin melakukan semua, tapi tak bisa dilakukan semua. Maka, Allah yang tahu tabiat manusia yang lemah, berpesan untuk melakukan 'amalan unggulan', amalan yang dirasa mudah untuk dilakukan. Ini bisa berbeda-beda setiap individu. Kalau bisa melakukan semua, alhamdulillah, tapi kalau tidak bisa ya jangan berkecil hati. Temukan satu amalan yang dirasa paling mudah, konsisten menjalankannya, sambil berdoa agar dimudahkan untuk melakukan amalan lainnya.

Bagi saya, saya masih merasa kesulitan bangun malam untuk tahajud (masih belum konsisten), puasa juga merasa masih kurang semangat (astaghfirullah), sholat dhuha lumayan 'mudah' untuk dilakukan bagi saya untuk disempatkan. Tilawah agak 'dipaksakan' untuk minimal 1/2 juz per hari (walau kadangkala ada bolongnya juga). Dzikir kadang ingat kadang lupa. Namun, untuk infaq ini saya rasa mudah. Berapa pun nominalnya, alhamdulillah terasa mudah dilakukan. Bisa ditampung di celengen rumah dulu, untuk nanti disalurkan dengan nominal tertentu. Intinya, jangan berkecil hati ketika tidak bisa melaksanakan 'semua' target ibadah. Fokus ke amalan unggulan kita yang dirasa mudah, bersyukur sudah bisa melakukannya, dan berdoa agar lebih baik lagi.

Eh, ternyata untuk ibadah pun kita butuh bantuan Allah ya? Kirain sholat ya udah sholat aja.
Kita memang tidak ada apa-apanya, manusia lemah yang tidak bisa apa-apa tanpa bantuan Allah.
Namun, ketika kita meminta kepada Allah, Allah akan wuusss berlari mendekat ke hamba-Nya yang membutuhkan bantuan.

I love you Allah.

Minggu, 15 Oktober 2023

疲れすぎて何もできなくなった時

ある事が起こりました。
すごく嫌でした。
改善点はわかるし、前向きにいこうとは思っても、
あれ?
疲れすぎてできない。

そんな時もあるよね。

自分って思っているよりも本当は弱い生き物。
例えば他人に何か言われて傷ついた時、
初めはなんとも思ってない、
あの人はああいう性格だから反射的にあの言葉が出たんだな、とかわかるけど、
時間が経つにつれ、
あれ、悲しいぞ?

ネガティブなことと向き合うのは案外エネルギーがいるもんだ。
嫌なことは少しずつエネルギーを消耗する。
何回も嫌な事をされたらエネルギーはだんだん無くなっていく。
エネルギーがない時、それが疲れた時。
その時は、
どんなに脳が心を説得しようとしてもダメだよね。

そんな時は、

無理しなくてもいい。

時間かけて、
いっぱい感情を吐き出して、
自分を慰めて、
時には一人になって自分の好きなことをして、
少しずつ立ちあがろう。

疲れた時って、理想論なんて一旦忘れるのだ。
優しさをいっぱい受け止めよう。

Jumat, 08 September 2023

Berbagai Macam Part Time yang Bisa dilakukan di Jepang

 Di Jepang, ada banyak part time yang ditawarkan. Terutama untuk mahasiswa, part time ini sangat digandrungi untuk menambah pemasukan selain beasiswa. Part time sangat berpengaruh dengan keahlian bahasa Jepang yang dimiliki. Untuk bahasa Jepang yang standar, mungkin kita bisa bekerja dengan rate ¥1,000/jam (standar) seperti pelayan restoran. Namun, semakin kita mahir bahasa Jepang, semakin banyak pilihan part time yang bisa dilakukan. Dan, biasanya juga semakin besar pemasukannya (karena hitungannya professional).  Berikut adalah beberapa part time yang pernah saya jalani.

(Sebagai gambaran, saya punya sertifikat JLPT N1 yang diambil pada tahun 2013, dan BJT J1 yang diambil tahun 2015)

1. Guru bahasa Indonesia (fee : ¥2,300/80 menit)
Saya pernah beberapa tahun bekerja sebagai guru bahasa Indonesia. Mengajar bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang di sebuah lembaga bahasa. Untuk rate, sebenarnya tidak terlalu besar. Fee ¥2,300 untuk 80 menit, namun saya harus persiapan mengajar, dan waktu perjalanan ke tempat mengajar yang lumayan. Namun saya banyak belajar di sini, karena ada training untuk mengajar di awal. Alhamdulillah saya mendapatkan banyak pengalaman di sini.

2. Translator/Interpreter (fee : variasi)
Untuk ini, saya mendapatkan rate yang beraneka ragam. Ada yang ¥3,000/jam, ketika translate rombongan teknisi peruri yang melakukan training ke perusahan percetakan (katanya rate ini hasil nego teman saya). 1 hari sekitar 6 jam, dan saya waktu itu bertugas selama 3 hari. Jadi total ¥54,000 bisa didapatkan dengan 3 hari alhamdulillah.  Tapi ada juga yang ¥15,000 untuk 2 hari wkwk. Yang ¥15,000 ini agak kebangetan sih (¥1,000/jam jatuhnya), saya memang tidak menanyakan feenya juga di awal karena yang meminta teman saya. Tapi saya tidak menyesal, karena hitung-hitung buat saya latihan translate (belajar tapi dibayar), dan saya senang juga mengunjungi pabrik shoyu, miso, dan natto. Waktu itu translate untuk orang-orang UKM tempe.
Nah, sekarang saya teregistrasi di sebuah agen, yang biasanya jobnya dari stasiun TV. Biasanya fee nya ¥4,000/jam untuk translate atau research berita. Kalau kita ke stasiun TVnya, tetap ¥4,000/jam selama di stasiun TV walaupun kita tidak full bekerja (kadang sudah selesai atau disuruh menunggu untuk pengecekan). Kalau kita selesai tengah malam, akan dianterin gratis pake taksi. Pernah saya sekali pulang tengah malam, jadinya gak enak banget jam tidurnya keganggu wkwk. Dan permintaan dari stasiun TV selalu dadakan. Saya pernah ditelepon tengah malam jam 1 (tapi gak saya angkat), kemudian ditelpon lagi jam 6 pagi (saya angkat), untuk masuk stasiun TV jam 9 pagi wkwk. Bisa juga work form home, ini lumayan enak.
Ada satu lagi, translate video dan disuruh bikin subtitle (dikasih keterangan menit ke berapa setiap kalimat), diberi fee ¥4,000/halaman. Saya pernah diminta translate video, ditanya,
"Kami ada video sekitar 2 jam, deadlinenya lumayan mepet besok jam 17. Bisa translate berapa menit?"
Setelah saya lihat videonya, saya jawab," Saya coba 23 menit Pak."
Dan ketika saya translate, ternyata butuh 8 JAM wkwk. Dapat 9 halaman, lumayan ¥36,000. Tapi habis itu kepala panassss.
Kerjaan ini gak setiap saat ada, jadi anggaplah pemasukan bonus. Part time yang fee-nya lumayan dalam jangka waktu pendek.

3. Memperkenalkan kebudayaan negara asal ke murid sekolah Jepang (fee : ¥8,500/50 menit)
Ini part time terbaik yang pernah saya lakukan. Programnya ada di sini : https://www.kokusai-rikai.org/
Untuk menjadi staff pengajar, syaratnya adalah mahasiswa di sebuah institusi sekitar Tokyo, dan mengikuti seleksi. Seleksinya berupa seleksi dokumen dan seleksi wawancara. Setelah lolos, akan ada training juga. Semuanya dilakukan dalam bahasa Jepang. 
Dalam sebulan, kita akan diberi jadwal satu hingga tiga sekolah (sesuai jadwal available yang kita submit). Untuk satu hari, kita bisa mengajar satu hingga tiga sesi. Biasanya, kalau hanya satu sesi ada uang tambahan ¥2,500 sehingga total ¥11,000 hanya 50 menit mengajar (dipotong pajak). Ada juga hari mengajar tiga sesi, sehingga dalam sehari bisa dapat ¥25,500. Uang transport pun akan dikasih lagi. 
Sangat  banyak pengalaman yang saya didapatkan dari mengajar ini, baik ketika interaksi dengan murid dan dengan sesama mahasiswa pengajar dari negara lain. Insya Allah akan saya bahas di kesempatan lain.

Begitulah, beberapa part time yang pernah saya jalani. Karena status masih pelajar, jadi saya belum berani mengambil part time yang berkomitmen dalam jangka waktu panjang. Jadi part time di sini sebagai 'bonus' tambahan aktivitas lain dan ada sedikit penggembira (baca: cuan). Alhamdulillah dengan kemampuan bahasa yang dimiliki, bisa mendapatkan fee yang lumayan tanpa bekerja berjam-jam. Jadi, insya Allah belajar bahasa tidak ada ruginya.

Namun yang terpenting, mari kita niatkan semua aktivitas untuk mendapatkan ridha Allah. Insya Allah berkah dunia akhirat.


Kamis, 31 Agustus 2023

Ternyata Kecemplung Menjadi Pemakai Apple

Produk Apple emang terkenal wow dan mahal. Dulu ketika saya di Indonesia, ngerasa gak banget deh terlalu mahal. Sudahlah pakai yang standar-standar saja. Hp Samsung, laptop Sony (laptop ini pun sebenarnya gak murah-murah amat. Laptop idaman saya yang didapatkan dengan menabung uang sisa student exchange).

Tetapi semua itu berubah ketika saya sampai ke Jepang. Sebelum berangkat ke Jepang, saya sempat bekerja di sebuah IT company (tapi jadi project manager alias translator wkwk). Di sana banyak device-device untuk testing app berseliweran, salah satunya iPhone. Saya pun kepincut dengan iPhone (yg masih iPhone 5 waktu itu), karena kameranya bagus dan bisa unlock screen pakai fingerprint touch sensor (mirip-mirip riset saya waktu itu). Ketika sampai ke Jepang, ternyata pembelian iPhone bisa dicicil 24x dengan bunga 0%. Harganya pun masih terjangkau bila dibandingkan dengan pemasukan beasiswa. Jadilah saya membeli iPhone 5s saat itu, di bulan April tahun 2014.

Dua tahun kemudian, saya pun harus pindah provider hp. Dulu kontrak provider dua tahun, setelah dua tahun biaya provider naik. Jadi biar gak rugi, sekalian saja ganti provider. Ketika mau ganti provider, saya sekalian ganti device. Kenapa? Karena dulu iPhone 5s belum bisa unlock simcard (jadinya gak bisa gonta-ganti simcard). Jadilah saya beli iPhone 6s yang bisa unlock simcard, di bulan Mei tahun 2016.
Waktu itu ada banyak diskon. Selain 'jual' HP lama, ada banyak promo sehingga diskon yang saya dapatkan kurang lebih 3 juta. Harganya mirip seperti iPhone SE sekarang (tahun 2023). Waktu itu karena visa saya kurang dari 2 tahun (belum perpanjang), pembayaran tidak bisa dicicil dan harus bayar cash. Alhamdulillah uang tabungan saya mencukupi untuk membeli iPhone 6s. Kenapa iPhone lagi? Karena sudah terlanjur nyaman dan kamera hpnya bagus..

Sekarang, saya pun masih setia menggunakan iPhone 6s, di bulan September tahun 2023. Sudah lebih dari tujuh tahun saya memakai Hp ini. Hp ini berkali-kali ketinggalan, namun alhamdulillah selalu kembali lagi. Masih rejeki saya. Saya masih bertahan pakai Hp ini, walau memori sudah megap-megap (hanya 64 GB) dan baterai relatif cepat habis (walau pernah sekali ganti baterai). 

Saya sering melirik Hp terbaru iPhone 14, namun maju mundur liat harganya. Sebenarnya di tabungan saya ada uangnya. Namuun saya masih belum sreg untuk mengeluarkan uang sebanyak itu, untuk sesuatu yang belum benar-benar dibutuhkan. Toh, Hp 7 tahun ini belum rusak, masih bisa digunakan. Jadi, mari kita lihat nanti, sampai kapan Hp ini bisa bertahan.

Device kedua, adalah macbook air. 

Jadi ceritanya, laptop Sony saya tiba-tiba mati tanpa sebab. Padahal saya lagi ngejar deadline paper. Dibongkar (sama temen) pun gak ketemu solusinya. Diputuskanlah saya untuk membeli laptop.

Saya ingin membeli laptop dengan spec yang bagus, namun ringan untuk dibawa-bawa. Tentunya harga juga jadi pertimbangan. Setelah survey sana-sini, ternyata yang paling memenuhi kriteria tersebut adalah : macbook air. Laptop windows di sini (yang tipis dan ringan dengan spec oke) ternyata muahal. Jadi, diputuskanlah saya membeli laptop Macbook Air, di bulan Desember tahun 2015.

Sekarang, saya pun masih setia menggunakan laptop Macbook Air, di bulan September 2023. Sudah hampir delapan tahun saya memakai laptop ini. Saya masih bertahan memakai laptop ini, walau daya tahan baterai tinggal 2-3 jam (awalnya sekitar 8 jam apa ya), dan suka tiba-tiba mati (padahal baterai masih di atas 50%) kalau dipakai setel YouTube atau zoom (ga tau penyebabnya, udah bolak-balik apple store). Tapi kalau muncul kayak gitu, biasanya asal dicharge aja, masalah beres.

Saya juga tentunya suka melirik Macbook Air keluaran terbaru, tapi tetap masih maju mundur melihat harganya, dan karena saya juga merasa belum benar-benar butuh laptop baru. Toh laptop ini masih bisa dipakai.

Suami suka merekomendasikan Hp Android (kalau laptop emang macbook air yg paling oke sih dari segi harga dan spec), tapi entah kenapa saya ga bisa move on dengan apple 😭. 

Saya sebenarnya bukan orang yang suka ngikutin tren, bukan juga yang suka barang-barang branded, atau belanja sesuatu yang mahal. Prinsip ekonomi masih berlaku, membeli barang semurah-murahnya dengan kualitas sebagus-bagusnya. Namun untuk perihal elektronik agak berbeda. Karena untuk harga yang lebih mahal, fungsionalnya biasanya lebih banyak dan oke. Jadi, saya beli produk apple ini bukan karena biar gaul atau ngikutin tren gonta-ganti gadget. Beli barang dengan spek yang oke di saat itu, untuk pemakaian jangka panjang.

Dan alhamdulillah, ternyata produk Apple itu awet ya #eh

Apa pun itu barangnya, dan biar pun kita punya uangnya, mari tetap belajar bijak untuk berbelanja. Membeli sesuatu memang karena butuh. Karena apa yang kita belanjakan nanti akan dihisab di akhirat kelak.

Salam ngirit.

Selasa, 22 Agustus 2023

Cara Mudah untuk "Self-Love"

Pernah gak ngerasa benci dengan diri sendiri?
Di saat diri ini tidak bisa bergerak sesuai harapan,
dikira kita mampu mengontrol ucapan dan perbuatan, namun yang terjadi malah sebaliknya.
Atau gagal dalam hal tertentu, jadinya malah menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.
Berandai-andai, harusnya aku begini, harusnya aku begitu.
Dan lelah dengan itu semua.

Kemudian melihat postingan di internet tentang self-love.
Oh iya, kayaknya aku gak nyaman dengan diri sendiri deh.
Bawaannya nyalahin mulu, harus lebih sayang dengan diri sendiri kalau begitu ya.
Coba praktekin ahh..

Tapi, eh? Ini gimana caranyaa..
Kayaknya gak mempan dengan cara-cara yang ada di internet..
Teuteeup aja lelah dengan ini semua..

Terus gimana dongg..

Ngerasa pentingnya self-love itu muncul kalau kita ngerasa benci diri sendiri kali ya?
(Kalau kondisi biasa-biasa aja, kita gak akan kepikiran apa itu self-love, karena kita udah asyik dengan apa yang ada di depan mata.)
Kita berekspektasi berlebih dengan diri kita, tapi yang terjadi malah sebaliknya.
Di situlah kita merasa kecewa, ngerasa gak berdaya, dan malah benci dan menyalahkan diri sendiri.

Kemudian ku pun tersadar.. Mungkin yang perlu disesuaikan adalah ekspektasi kita..
Merasa bisa mengkontrol diri, tapi sebenarnya, manusia itu lemahh.. gak bisa apa-apa itu sebenarnya wajarr, karena manusia memang lemahh..
Jadi, kita perlu minta tolong. Minta tolong ke Yang-Bisa-Apapun. Yang-Serba-Kuat. Yang-Tidak-Ada-Kemustahilan-dengan-PertolonganNya.

Ya, coba kita Allah-Love (istilahnya bener gak sih? wkwk)

Kalau kita zero expectation ke diri (tapi full percaya Allah akan bantu), mungkin keadaan akan jauh lebih baik.
Kalau ada kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, karena sudah Allah-Love, langsung percaya Allah akan bantu dan Allah pasti akan memberi hikmah terbaik untuk kita.
Terus, otomatis akan berdamai dengan diri sendiri dan keadaan deh, self-love pun tercapai dengan indahnya.

Yaaa untuk dapatin Allah-love ini juga perlu usahaa.
Hmm, tapi mungkin yang kusarankan, coba tilawah deh.
Berdasarkan pengalaman pribadi, tilawah secara ajaib mampu untuk menenangkan batin.
Di samping itu, bisa juga dengarkan kajian-kajian online untuk mengikat mindset kita untuk Allah-love. 
Tidak lupa perbaiki sholat wajibnya dan banyak-banya berdoa.
Eh, jadi banyak deh wkwk.
Bisa dicoba cara-cara yang paling nyaman buat masing-masing.
Yang jelas, insya Allah dengan Allah-love, self-love juga otomatis akan tercapai :)

Tetap semangat yah.


Rabu, 05 Juli 2023

Bagaimana untuk Sabar?

Banyak nasehat untuk bersabar. Namun, bagaimana proses secara praktisnya? Saya coba merumuskan cara praktis untuk melatih kita untuk bersabar..

Sabar dibutuhkan ketika kita menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan.

Yes, ketika terjadi suatu peristiwa di luar keinginan kita, hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan. Walaupun tahu dengan segala teorinya, kadangkala prakteknya begitu sulit untuk merasa nyaman dalam segala ketidakidealan.

Pada dasarnya (menurut kesotoy-an saya), ada dua hal yang dibutuhkan untuk merasa nyaman ketika terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan :

1. Menerima kejadian tersebut dengan lapang dada. Dengan kata lain, berdamai dengan kenyataan (dan diri sendiri).

2. Berdoa kepada Allah untuk masa depan yang lebih baik.

Dua hal tersebut otomatis akan terhubung dengan yang namanya 'bersabar'. Dengan menerima kenyataan dan fokus berdoa ke Allah untuk perbaikan, insya Allah perlahan demi perlahan kita akan keluar dari masalah.

Namun, seringkali kita kesulitan untuk berdamai dengan kenyataan yang tidak menyenangkan, begitu juga berdamai dengan diri sendiri terutama untuk orang yang perfeksionis (ngacung!).

Kita secara tidak sadar 'menuntut' agar semua hal sesuai dengan ekspektasi kita. Pergulatan batin yang tidak mengenakkan.

Nah, bagaimana langkah praktisnya dalam menerima hal-hal yang tidak mengenakkan? 

1. Keluarkan dulu uneg-uneg, apa saja kekecewaan kita, apa yang membuat kita merasa tidak nyaman. Jangan men-judge dulu dengan segala nasehat (harusnya kamu gak gitu, harusnya itu bukan masalah besar, dll), kamu berhak kok merasa tidak nyaman. Pokoknya izinkan semuanya OK untuk terjadi, karena semua hal terjadi atas izin Allah. Izinkan juga diri ini untuk merasakan emosi negatif (sedih, kecewa, marah, dll) karena itu wajarr. Itu dulu.

2. Dengarkan dirimu dengan sepenuh hati, 'Iya ya, aku merasa tidak nyaman kalau diperlakukan seperti itu'. 'Iya ya, ini memang melelahkan, dan alhamdulillah aku sudah berusaha berjuang hebat'. Validasi emosi kita, puji diri sendiri (dan bersyukur kepada Allah). Pukpuk diri ini, yang sudah berjuang dengan segala upaya dalam menghadapi ketidaknyamanan ini. Kamu hebat!

3. Banyak orang menyarankan untuk cerita ke orang terdekat bila ada masalah. Namun tidak setiap saat kita bisa demikian. Cara yang paling tepat sesungguhnya adalah curhat ke Allah terlebih dahulu. Lakukan nomor 1 dan 2 kapanpun (tidak harus ketika tahajud).
Curhat ke Allah misalkan, 'Ya Allah saya sedih, saya lelah, karena usahaku belum terlihat hasilnya'.
Kemudian akhiri dengan doa, 'Ya Allah lapangkanlah hatiku untuk menerima kenyataan ini. Berikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah ini. Bila cerita ke orang bisa memberikan solusi, tunjukkan orang yang tepat dan waktu yang tepat.' Pasrahkan ke Allah atas masalahmu, dan percaya 100% Allah akan menghiburmu dan memberikanmu jalan keluar.

4. Sejatinya masalah terasa berat karena kita memikirkan (terlalu keras) masalah tersebut wkwk. Setelah kita berdoa ke Allah, pasrahkan 100% ke Allah, coba lepas sejenak dalam memikirkan masalah tersebut. Percaya Allah akan bantu menyelesaikan. Rileks sejenak. Kalau kamu merasa lelah, bisa istirahat dulu karena kondisi fisik dan psikis memang sangat berhubungan. Bisa tidur (sambil berdzikir sebelum tidur), jalan-jalan menghirup udara luar, makan makanan yang enak, workout asyik dll. Kalau pengen tidur tapi gak bisa tidur gara-gara kepikiran terus, bisa baca Quran. Ketika baca Quran, pikiran kita otomatis akan teralihkan untuk fokus ke huruf-huruf yang dibaca. Walaupun gak ngerti artinya, sering kali perasaan bisa lebih ringan setelah tilawah loh. Bisa dicoba kalau gak percaya.

Nah itu mungkin beberapa langkah praktis dari saya. Setiap orang bisa saja berbeda. Tapi ya tetep ini butuh latihan dan pertolongan Allah juga. Maka perlu juga setiap habis sholat kita berdoa minta kesabaran, supaya pas lagi butuhnya sabar refleks kita bisa agak sabar gituh.

Bismillah ya teman-teman, semoga Allah menganugerahi kesabaran bagi kita semua, karena bersabar itu pahalanya tanpa batas :)

Minggu, 11 Juni 2023

Lagi Ada Masalah? Cobalah 5 Step Ini

 Mungkin kita sudah berdoa ketika ada masalah.

Tapi, ketika masalah kita tidak kunjung selesai, suka makin gelisah rasanya. Rasanya hhh gemesss.

Mungkin tips-tips ini bisa membantu kita untuk meringankan pikiran yang mumet ketika menghadapi masalah :

Step 1 : Perbaiki mindset
Ingat bahwa semua masalah ada solusinya. Dan kita hanya diwajibkan untuk berikhtiar 'semampu' kita, bukan diwajibkan untuk berikhtiar hingga masalah itu selesai. 
Biasanya kita stress bukan karena adanya masalah itu. Tapi adanya kekhawatiran dan pikiran negatif dari diri kita.
Misal, anak ga mau makan. Kita stress karena khawatir anak sakit, anak kurus, anak kurang gizi. Tapi, bukankah yang memberikan kesehatan itu Allah?
Contoh lain, sudah berusaha kesana-kemari, tapi belum kunjung dapat pekerjaan. Stress karena gimana buat bayar ini itu. Tapi, bukankah yang memberi rezeki itu Allah?
Jadi, adanya masalah itu bukan end of the world. Berani menghadapi ketidaknyamanan, berdamai dengan ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan. Gapapa sedikit tidak nyaman sekarang. Itu tandanya kita sedang di-training agar menjadi lebih kuat :)
Lepaskan diri dari pikiran bahwa 'saya yang harus menyelesaikan masalah'. Nantinya jadi malah tegang karena kita bergantung pada diri sendiri (yang lemah), gimana kalau gak selesai.
Tapi, 'Ya Allah, saya berusaha semampu hamba, tolong bantu masalah ini'. Insya Allah, Allah lah yang akan menyelesaikan masalah kita :)

Step 2 : Berdoa ke Allah, semoga diberikan kelapangan dada untuk ridho menerima masalah
Nah, setelah kita memperbaiki mindset, langkah selanjutnya adalah berdoa ke Allah. Pertama, berdoa agar diberikan kelapangan dada. Ini penting, karena biasanya kita denial. Gak terima ada masalah. Inilah yang menjadi sumber kegelisahan. Bila kita sudah tenang dan otak jernih, berdamai dengan kenyataan, itu sudah langkah sangat besar menuju penyelesaian masalah.

Step 3 : Berdoa ke Allah, untuk diberikan petunjuk agar keluar dari masalah
Nah, setelah itu kita berdoa agar Allah memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. Ini juga penting. Sebelum kita berikhtiar sesuai logika kita, minta petunjuk dulu ke Allah agar ikhtiar yang kita lakukan itu tepat. Tentunya kita juga boleh berdoa agar masalah kita selesai.

Step 4 : Ikhtiar dengan niat mendapatkan ridho Allah
Nah, setelah mindset diperbaiki, berdoa ke Allah, barulah kita masuk ke tahap ikhtiar. Tapi ingat, kita berikhtiar itu dengan niat mendapatkan ridho Allah. Kalau ikhtiar dengan niat untuk selesaikan masalah, malah nantinya stress kalau masalah tidak kunjung selesai. Karena yang berhak menentukan masalah kita selesai itu Allah. Jadi, santai aja. Kita ikhtiar untuk mendapatkan ridho Allah saja, bagaimana pun hasilnya itu. Bonusnya, kalau Allah sudah ridho, insya Allah masalah kita akan cepat selesai.

Step 5 : Sabar menjalani prosesnya
Langkah terakhir, bersabar. Memang terdengar klise, tapi ini penting banget. Di jaman sekarang memang dituntut untuk serba instan. Informasi bisa didapatkan dalam hitungan detik, berbagai service pun tersedia untuk mempercepat tujuan. Jadi, mungkin kita jarang berlatih untuk bersabar. Kita maunya semua masalah wussss selesai dalam waktu yang singkat juga. Tapi, ternyata bersabar dalam proses itu jadi kuncinya loh. Agar kita tetap waras walau dirundung berbagai masalah. Menikmati segala prosesnya, proses kita menjadi lebih kuat dan dekat dengan Allah. Dan juga, di dalam Al-Quran disebutkan bahwa sabar itu punya pahala tanpa batas. Anggap saja ini kesempatan emas untuk mendulang banyak pahala seeeebanyak-banyaknya.

Sejatinya masalah sering kali menjadikan sarana kita agar lebih dekat ke Allah. Dan sekali lagi, tidak ada masalah yang tidak selesai. Jadi, sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dengan masalah yang besar, karena kita punya Allah yang lebih besar :)

Yes, ini butuh banyak latihan agar selalu on the track. Kadang hati masih suka gak nerima, panik ketika ada masalah, capek karena masalah gak selesai-selesai. Tapi, jangan menyerah yah. Bismillah semoga Allah membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin. Gakpapa gagal, terus bangkit lagi, peluk diri sendiri, berdoa ke Allah sebanyak-banyaknya.

Semoga kita semua dalam lindungan dan bimbingan Allah :)