Kamis, 23 Agustus 2012

Pola Makan

Ketika saya bersama beberapa orang Jepang di sebuah cafe di Bandung, kami melihat-lihat  menu yang di sana. Mata kami tertuju ke Macaron, sebuah kue dari Perancis. Gambarnya kurang lebih seperti ini,
(http://justmacarons.tumblr.com/basicmacaronrecipe)

Percakapan saya dengan dia :

Saya, "Macaron itu yg dari perancis itu kan, yang warna-warni"
Secara spontan, dia berkata seperti ini
OrJep, "Un, karada ni warusouna (iya, kayanya ga sehat buat badan)"
Wah! Dia sependapat dengan saya! Saya juga ngerasa, itu kok warna-warnya kayak warna stabillo, bahan kimia buat pewarnanya kayak apa ya..
Dan ketika kami menceritakan hal itu ke teman yang ada di depan kami, komentar dia juga sama. Karada ni warusouna (kayanya ga sehat buat badan). Wow! 2 orang berkata hal yang sama.
Kemudian saya menceritakan tentang 'rainbow cake', kue yang sedang nge-trennd di kalangan remaja Indonesia. Rainbow cake itu kurang lebih seperti ini










(http://www.meganscookin.com/rainbow-cake)

Setelah liat barangnya di etalase, komentar dia pun sama. Karada ni warusouna (kayanya ga sehat buat badan)..
Setujuu.. ヽ(≧Д≦)ノ ヽ(≧Д≦)ノ
---
Kenapa yah, mereka langsung berkomentar seperti itu?

Saya langsung teringat ketika saya di Jepang.
Ketika saya naik bis atau naik kendaraan umum yang lain, saya sering memperhatikan orang-orang di sana.
Selain pikiran "wah mereka modis ya", pikiran saya yang lain adalah, "Wah, orang Jepang itu kurus-kurus ya."
Hampir tidak ada yang obesitas. Bapak-bapak juga jarang sekali yang perutnya 'besar'.
Kemudian setelah saya kembali ke Indonesia, saya mengamati orang-orang ketika naik angkot. Hmm, beda ya..

Orang Jepang sangat menjaga pola makan. Setidaknya begitu lah hasil analisis saya.

Bila dilihat menu-menu masakan Jepang, yang namanya nasi itu cuma sedikit. Yang banyak adalah lauk, termasuk tapi itu juga tidak berlemak-lemak.
Waktu saya menginap di rumah orang Jepang, saya disediakan menu sarapan seperti ini






Semangkuk kecil nasi, ikan bakar (yg bumbunya garem doang), sayuran hijau, sama misoshiru (miso soup).
Itu aja udah kenyang.

Saya jadi ingat ketika ke Jogja, sarapan saya adalah nasi gudeg. Enak sih, tapi setelah dipikir-pikir, dengan nasi sebagain main menu, ditambah bumbu gudeg yang terbuat dari kelapa (berlemak yah), dan tanpa sayur. Hmm..











Jadi ingat juga status dosen saya. "Sebagian orang Indonesia kalau makan menunya karbohidrat semua, minim proteinnya. Contohnya makan nasi di warung dengan lauk mi/bihun goreng dan sayur kentang plus kerupuk. Mungkin karena itu orang Indonesia kalau berjalan kaki temponya lamban karena kebanyakan karbohidrat kali."
Ada benernya juga Pak. (✖‿✖)

Indonesia dikenal juga dengan bumbunya yang aneka macam, salah satunya santan. Opor pake santan, masakan Padang juga dikenal dengan bumbu santannya. Santan itu berlemak yah.. Tapi enak sih :9

Tapi ada juga yang sehat-sehatnya. Contohnya orang Sunda, sukanya makan sayuran seperti lalap.

(http://en.wikipedia.org/wiki/File:Lalapan_in_Lembang.JPG)

Bumbu masak masakan Jepang tergolong simpel. Bumbu yang umum adalah garam, merica, shouyu (kecap asin), bawang putih, bawang bombay. Kadang saya merasa kurang bumbu juga sih, tidak setajam rasa masakan Indonesia. Tapi lama-kelamaan terbiasa juga. Soalnya simpel juga masaknya, haha.
Oh ya, satu lagi, masakan Jepang tidak pakai vetsin.

Selain makanan, ada hal lain yang membuat mereka terlihat langsing. Mereka senang berjalan kaki dan naik sepeda.
Bahkan ada tempat parkiran sepeda yang keren seperti ini.

Tua muda, laki-laki perempuan pun senang naik sepeda. Bahkan orang yang memakai jas pun.

Dulu saya juga senang bersepeda. Sehabis bersepeda serasa lebih sehat.
Tapi sekarang setelah kembali ke Indonesia, saya jadi malas berjalan kaki, naik angkot pun berhenti tepat di depan tempat yang di tuju. Kalau bisa sih berhenti di depan kelas sekalian. hehe.

Mungkin itu sedikit opini saya mengenai pola makan.
Akhir kata, mari makan buah dan sayur!