Sabtu, 25 Januari 2014

Tidak Cukup Berbekal N1

Apa itu N1? Ya, itu adalah semacam level pada TOEFL Jepang. JLPT (Japanese Language Proficiency Test) merupakan tes kemampuan bahasa Jepang untuk orang asing, yang memiliki 5 level. N5 untuk level termudah dan N1 untuk level tersulit. Saya yang 'menyukai' bahasa Jepang mulai mengikuti tes tersebut dari tahun 2008 hingga tahun ini (kecuali tahun 2011 karena saya tidak berada di Indonesia), dan alhamdulillah sudah lulus level N1 sebanyak 3 kali.

Sekarang saya bekerja pada perusahaan IT Jepang, sebagai seorang translator. Sebagai seorang pemilik sertifikat N1 dan masa kecil pernah di Jepang, saya pikir mudah saja pekerjaan itu dilakukan. Tapi ternyata, dunia kerja mengatakan tidak demikian. Staff translator lain di perusahaan tersebut levelnya SANGAT tinggi. Jauh melebihi kemampuan saya. Banyak istilah kerja yang tidak saya pahami, kanji yang tidak bisa saya baca, bahasa sopan (keigo) yang ditujukan untuk klien yang saya tidak tahu. Awal-awal kerja bisa dikatakan saya cukup kewalahan. Ketika bos Jepang saya menginstruksikan sesuatu, saya sering kali menanyakan arti kosakata yang beliau ucapkan. Ketika berbicara pun saya seringkali kesulitan menyampaikan maksud saya karena tidak tahu istilahnya apa dalam bahasa Jepang. Tidak jarang saya miskom karena salah menangkap maksud bos saya.

Kesimpulannya : bekal lulus N1 tidak cukup untuk berkecimpung di dunia kerja. Banyak istilah bisnis, istilah IT, bahasa sopan yang asing. Masih belum ada apa-apanya. Jadi jangan lelah untuk terus belajar. Kalau istilah Jepangnya, "上には上がある", di atas ada atas lagi.

Dan yang tidak kalah penting (mungkin yang paling penting) bagi seorang translator, banyak-banyak berdoa. Semua kemudahan kita dalam memahami ucapan dan tulisan, menyampaikan sesuatu dalam bahasa lain, itu semua adalah karunia Allah. Bukan semata-mata usaha kita saja. Kelancaran dan ketenangan kita dalam berbicara juga demikian. Seringkali saya panik ketika menyampaikan sehingga membuat bingung lawan bicara (bahkan kadang-kadang saya juga bingung apa yang saya ucapkan ^^;). Namun ketika fokus, dan tentunya atas bantuan Allah, saya lancar menyampaikannya.

Saya semakin merasakan, kita tidak ada apa-apanya tanpa Allah :)

Rabu, 01 Januari 2014

Kucing Kecil

Kemarin, waktu makan malam
kudengar suara 'meong.....' di pojok halaman
Ternyata ada seekor kucing kecil
Sedang merintih, ...... laparkah?
"Ibu, bolehkah kubagi makan malamku dengan kucing kecil itu?" kataku

Ibu tersenyum dan menganggukkan kepalanya
Hatiku merasa senang.

Kuingat berita di koran
banyak masyarakat perlu bantuan
karena banjir yang melanda tiba-tiba
Anak-anak kecil kedinginan, lapar, dan demam

Kusisihkan uang jajanku untuk mereka
Demikian juga dengan teman-teman
Semoga ada artinya bagi mereka

25.2.2002
Puisi untuk PR Bahasa Indonesia kelas 6 SD, yang dibuatkan Ayah