Awal mula dari semua ini adalah ketika saya membeli kebab (teman
sih yang beli) di sebuah kedai kebab. Kebetulan pegawainya merupakan orang
Irak, dan kami pun sedikit berbincang-bincang dengannya.
“Kalian dari mana?”
“Dari Indonesia.”
“Wah, orang Indonesia serius ya Islamnya, padahal jauh dari
Arab.”
“(???)”
“Kalian sholat 5 kali sehari?”
“Iya.”
“Wah hebat.”
(Maafkan kalau ada sedikit kesalahan ingatan urutan
percakapan dan istilah, tapi intinya seperti itu.)
Saya pun terhenyak, iya juga ya. Walaupun kata orangtua saya
baru2 saja keislaman di Indonesia meningkat, tetap saja saya kagum dengan negara
saya sendiri.
Pertama, yang dikatakan beliau tadi, Indonesia jauh dari
Arab. Indoneisa bahkan dipisahkan oleh lautan dan Indonesia merupakan negara kepulauan
yang notabene sulit untuk menjangkau seluruh daerah. Tapi di negara seperti
itulah justru Islam berkembang pesat, banyak diterima di banyak kalangan
sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara penganut umat Islam terbesar di
dunia.
Islam bukan agama pertama yang masuk ke Indonesia. Islam
masuk setelah Hindu Budha dan sebelum Kristen. Tetapi justru agama yg masuk di
tengah-tengah ini lah yang paling banyak diterima. Saya jadi kagum dengan wali
songo yang semangat menyebarkan Islam di Indonesia zaman itu.
Dan lagi, begitu damai di Indonesia. Toleransi umat beragama
yang cukup tinggi. Kalau melihat konflik-konflik di timur tengah, saya suka
sedih. Banyak umat Islam di sana tetapi terjadi peperangan. Walaupun di
Indonesia sempat juga terjadi konflik, tetapi menurut saya cenderung lebih
damai dibandingkan yang lainnya.
Ya, memang, tidak semua orang Indonesia taat menjalankan
perintah agama. Tapi setidaknya yang saya rasakan di Jepang, banyak umat Islam
dari Indonesia yang taat sholat, puasa, dan memakai kerudung. Saya mengikuti
program “mahasiswa asing jadi guru”, yaitu program yang memperkenalkan negara-negara
ke anak sekolah di Jepang yang dibawakan oleh mahasiswa asing. Dari sekitar 100
orang guru yang terdaftar, mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia lah yang
menggunakan kerudung (menutup dada). Mahasiswa Indonesia juga cenderung rajin
sholat.
Ya, memang, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan
di Indonesia. Tapi, dari semakin banyaknya fashion hijab di Indonesia, semakin
ramainya mushola-mushola mall pada waktu jam sholat, semakin semaraknya
acara-acara berbau keislaman seperti hafidz Indonesia, saya optimis ke depannya
kita akan membaik.
Dan katanya, Islam akan menyebar dari Asia Tenggara. Mungkin
karena kita ramah :D