Kamis, 31 Agustus 2023

Ternyata Kecemplung Menjadi Pemakai Apple

Produk Apple emang terkenal wow dan mahal. Dulu ketika saya di Indonesia, ngerasa gak banget deh terlalu mahal. Sudahlah pakai yang standar-standar saja. Hp Samsung, laptop Sony (laptop ini pun sebenarnya gak murah-murah amat. Laptop idaman saya yang didapatkan dengan menabung uang sisa student exchange).

Tetapi semua itu berubah ketika saya sampai ke Jepang. Sebelum berangkat ke Jepang, saya sempat bekerja di sebuah IT company (tapi jadi project manager alias translator wkwk). Di sana banyak device-device untuk testing app berseliweran, salah satunya iPhone. Saya pun kepincut dengan iPhone (yg masih iPhone 5 waktu itu), karena kameranya bagus dan bisa unlock screen pakai fingerprint touch sensor (mirip-mirip riset saya waktu itu). Ketika sampai ke Jepang, ternyata pembelian iPhone bisa dicicil 24x dengan bunga 0%. Harganya pun masih terjangkau bila dibandingkan dengan pemasukan beasiswa. Jadilah saya membeli iPhone 5s saat itu, di bulan April tahun 2014.

Dua tahun kemudian, saya pun harus pindah provider hp. Dulu kontrak provider dua tahun, setelah dua tahun biaya provider naik. Jadi biar gak rugi, sekalian saja ganti provider. Ketika mau ganti provider, saya sekalian ganti device. Kenapa? Karena dulu iPhone 5s belum bisa unlock simcard (jadinya gak bisa gonta-ganti simcard). Jadilah saya beli iPhone 6s yang bisa unlock simcard, di bulan Mei tahun 2016.
Waktu itu ada banyak diskon. Selain 'jual' HP lama, ada banyak promo sehingga diskon yang saya dapatkan kurang lebih 3 juta. Harganya mirip seperti iPhone SE sekarang (tahun 2023). Waktu itu karena visa saya kurang dari 2 tahun (belum perpanjang), pembayaran tidak bisa dicicil dan harus bayar cash. Alhamdulillah uang tabungan saya mencukupi untuk membeli iPhone 6s. Kenapa iPhone lagi? Karena sudah terlanjur nyaman dan kamera hpnya bagus..

Sekarang, saya pun masih setia menggunakan iPhone 6s, di bulan September tahun 2023. Sudah lebih dari tujuh tahun saya memakai Hp ini. Hp ini berkali-kali ketinggalan, namun alhamdulillah selalu kembali lagi. Masih rejeki saya. Saya masih bertahan pakai Hp ini, walau memori sudah megap-megap (hanya 64 GB) dan baterai relatif cepat habis (walau pernah sekali ganti baterai). 

Saya sering melirik Hp terbaru iPhone 14, namun maju mundur liat harganya. Sebenarnya di tabungan saya ada uangnya. Namuun saya masih belum sreg untuk mengeluarkan uang sebanyak itu, untuk sesuatu yang belum benar-benar dibutuhkan. Toh, Hp 7 tahun ini belum rusak, masih bisa digunakan. Jadi, mari kita lihat nanti, sampai kapan Hp ini bisa bertahan.

Device kedua, adalah macbook air. 

Jadi ceritanya, laptop Sony saya tiba-tiba mati tanpa sebab. Padahal saya lagi ngejar deadline paper. Dibongkar (sama temen) pun gak ketemu solusinya. Diputuskanlah saya untuk membeli laptop.

Saya ingin membeli laptop dengan spec yang bagus, namun ringan untuk dibawa-bawa. Tentunya harga juga jadi pertimbangan. Setelah survey sana-sini, ternyata yang paling memenuhi kriteria tersebut adalah : macbook air. Laptop windows di sini (yang tipis dan ringan dengan spec oke) ternyata muahal. Jadi, diputuskanlah saya membeli laptop Macbook Air, di bulan Desember tahun 2015.

Sekarang, saya pun masih setia menggunakan laptop Macbook Air, di bulan September 2023. Sudah hampir delapan tahun saya memakai laptop ini. Saya masih bertahan memakai laptop ini, walau daya tahan baterai tinggal 2-3 jam (awalnya sekitar 8 jam apa ya), dan suka tiba-tiba mati (padahal baterai masih di atas 50%) kalau dipakai setel YouTube atau zoom (ga tau penyebabnya, udah bolak-balik apple store). Tapi kalau muncul kayak gitu, biasanya asal dicharge aja, masalah beres.

Saya juga tentunya suka melirik Macbook Air keluaran terbaru, tapi tetap masih maju mundur melihat harganya, dan karena saya juga merasa belum benar-benar butuh laptop baru. Toh laptop ini masih bisa dipakai.

Suami suka merekomendasikan Hp Android (kalau laptop emang macbook air yg paling oke sih dari segi harga dan spec), tapi entah kenapa saya ga bisa move on dengan apple 😭. 

Saya sebenarnya bukan orang yang suka ngikutin tren, bukan juga yang suka barang-barang branded, atau belanja sesuatu yang mahal. Prinsip ekonomi masih berlaku, membeli barang semurah-murahnya dengan kualitas sebagus-bagusnya. Namun untuk perihal elektronik agak berbeda. Karena untuk harga yang lebih mahal, fungsionalnya biasanya lebih banyak dan oke. Jadi, saya beli produk apple ini bukan karena biar gaul atau ngikutin tren gonta-ganti gadget. Beli barang dengan spek yang oke di saat itu, untuk pemakaian jangka panjang.

Dan alhamdulillah, ternyata produk Apple itu awet ya #eh

Apa pun itu barangnya, dan biar pun kita punya uangnya, mari tetap belajar bijak untuk berbelanja. Membeli sesuatu memang karena butuh. Karena apa yang kita belanjakan nanti akan dihisab di akhirat kelak.

Salam ngirit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar